Kategori

Sabtu, 07 Juni 2014

Ban

cara-cara untuk melepas ban mobil:
  • Menepilah ketempat yang rata dan aman.
  • Amankan mobil Anda dengan cara menarik rem tangan, bila posisi Anda berada di daerah tanjakan atau turunan, ada baiknya ganjal roda dengan menggunakan benda seperti kayu ataupun batu.
  • Alangkah baiknya Anda nyalakan hazard lamp dan pasang segitiga pengaman  beberapa meter dibelakang mobil untuk memberikan informasi kepada pengendara lain untuk jaga jarak dan berhati-hati karena kendaraan Anda sedang bermasalah.
  • Sekarang Anda siapkan dongkrak, kunci roda, dan ban cadangan Anda.
  • Buka penutup roda jika memang ada, kemudian Anda longgarkan semua baut-baut yang ada, putar baut menggunakan kunci roda kearah yang berlawanan dengan jarum jam. Longgarkan baut tetapi jangan sampai terlepas.
  • Setelah itu, pasang dongkrak pada mobil, tempatkan dongkrak pada tempat yang sudah disediakan seperti dalam buku manual, dongkrak hingga ketinggian yang bisa memudahkan Anda melakukan pelepasan ban mobil.
  • Setelah roda terangkat, lepaskan seluruh baut-baut yang ada dan letakkan baut ditempat yang aman dan masih bisa Anda jangkau.
  • Setelah terlepas baut-bautnya, Anda tinggal menarik ban tersebut dari mobil Anda.
Cara melepas ban mobil diatas sangat penting untuk diketahui oleh Anda para pengendara kendaraan roda empat atau sejenisnya, sebab jika terjadi sesuatu ditengah perjalanan, Anda tidak perlu merasa panik atau melakukan pelepasan ban mobil dengan cara dan langkah-langkah yang salah, sebab hal itu akan merusak komponen-komponen yang terdapat dalam mobil Anda. Dan jangan lupa, bila Anda bepergian ketempat yang asing, lebih baik Anda berhenti ditempat yang agak ramai. Hal itu dilakukan demi meminimalisir terjadinya suatu tindakan kriminal dan hal yang tidak menyenangkan lainnya yang akan menimpa Anda. Sekian artikel cara melepas ban mobil untuk Anda, semoga ulasan tadi bermanfaat bagi kita semua.
                                                        











D. Langkah pembongkaran Kopling

  Kegiatan/ uraian ini bertujuan mempelajari cara membongkar,
  memeriksa, memperbaiki dan memasang kembali unit kopling
  dan komponen-komponennya.

a)      Pembongkaran

Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling
haruslah terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain
yang terkait/ menghalangi, antara lain:

(1). Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
(2). Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)
(3). Unit transmisi dan sistem pemindahnya

Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit
release bearing dan release fork akan terbawa pada rumah
transmisi, sehingga secara mudah dapat dilepaskan dengan
melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian
tarik keluar porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan
release bearing akan terlepas.
Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit
transmisi dilepas. Langkah-langkahnya adalah :
(1). Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel
(2). Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk
   menahan plat kopling pada tempatnya
(3). Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly
   wheel dengan urutan menyilang secara bertahap dan
   merata.
(4). Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian
   lepaskan clutch cover dan clutch disc

(3). Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang
    dapat mengganggu kinerja kopling.

Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan
plat penekan dapat dengan mudah dibongkar, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
(1). Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch
    cover menahan tekanan pegas koplin

(2). Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel
    maupun baut penahan penyetel tinggi tuas pembebas


(3). Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover
  (4). Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
  (5). Lepaskan clutch cover
  (6). Lepaskan pegas-pegas penekan
  (7). Lepaskan pin dan release lever
b) Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling
  (1) Release bearing

      Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada pelumasannya.Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan / terbakar,     tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.
Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian
   kerja sebagai berikut :

   (a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga
       pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa
       ada tahanan sebaiknya ganti!

   (b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian
       gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-
       centering system agar tidak tersangkut.           Hub dab
       casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan
       berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan
       yang baru
(2) Pegas Penekan dan Tuas Pembebas
   Pemeriksaan      pegas    penekan      dan     tuas   pembebas
   dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, sebainya diganti
(b) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru!
 (c) Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge).
    Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau  ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.
(d) Pemeriksaan dengan dial indicator

   Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan   pengukuran      ketidakrataan     permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan maximal : 0.5 mm.

(e) Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan
   Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat  buku manual) Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.

(f) Pemeriksaan tegangan pegas penekan

   Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling dalam meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan semakin kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan pegas dapat   dilihat    pada       buku    manual    kendaraan. Perbedaan antar pegas juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak merata.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar